logo blog

Batuk Rejan Bisa Menyebabkan Kerusakan Paru Paru

Batuk Rejan Bisa Menyebabkan Kerusakan Paru Paru

Cara meredakan batuk rejan Penyakit Batuk rejan atau batuk seratus hari atau pertusis atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Whooping Cough, adalah satu penyakit menular. Di dunia terjadi sekitar 30 sampai 50 juta kasus per tahun, dan menyebabkan kematian pada 300.000 kasus (data dari WHO). Penyakit ini biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun, dan 90 persen kasus ini terjadi di negara berkembang. Penyakit ini biasanya diakibatkan oleh bakteri Bordetella pertussis, namun tidak jarang diakibatkan oleh B. parapertussis.

Bayi dan anak-anak yang mengalami batuk rejan akan ditempatkan di ruang isolasi untuk menghindari penyebaran infeksi. Pengobatan utama yang diberikan adalah antibiotik untuk melawan bakteri penyebab infeksi. Kortikosteroid akan diberikan untuk mengatasi peradangan pada saluran napas. Baik antibiotik dan kortikosteroid bisa diberikan melalui infus. Sungkup okasigen dapat diberikan untuk membantu pernapasan.

Bayi dan anak-anak dengan batuk rejan yang cukup parah bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru mereka. Penanganan khusus di rumah sakit akan berkonsentrasi pada pemakaian alat bantu pernapasan (ventilasi) dan pemberian obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah mereka dengan obat-obatan.

Pada keadaan yang lebih parah, dapat dilakukan Oksigenasi Membran Ekstrakorporeal (ECMO=extracorporeal membrane oxygenation), dimana oksigen akan langsung dialirkan ke tubuh tanpa melewati paru-paru. Prosedur ini akan diberikan jika teknik yang lain tidak berhasil dan paru-paru sudah mengalami kerusakan cukup parah.

Sedangkan untuk pengobatan batuk rejan pada remaja dan orang dewasa biasanya bisa ditangani sendiri di rumah atau dengan obat antibiotik sesuai resep dokter.

Berikut ini beberapa langkah sederhana untuk penanganan mandiri di rumah:
  • Untuk menyembuhkan gejala demam dan radang tenggorokan, Anda bisa mengonsumsi ibuprofen atau paracetamol.
  • Untuk menghindari dehidrasi, disarankan untuk minum banyak air.
  • Keluarkan semua lendir atau muntah saat batuk agar penderita tidak tersedak atau terhirup kembali.
  • Disarankan untuk banyak beristirahat.
Perlu diketahui penderita batuk rejan yang beresiko besar terkena komplikasi adalah bayi dan anak-anak. Komplikasi yang mungkin terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa adalah:
  •     Napas terputus-putus.
  •     Dehidrasi dan penurunan berat badan akibat muntah secara berlebihan.
  •     Pneumonia.
  •     Tekanan darah rendah.
  •     Mengalami kejang-kejang.
  •     Kerusakan otak karena kurangnya pasokan oksigen menuju ke otak.
  •     Gagal ginjal.

Komplikasi yang terjadi pada bayi di bawah usia enam bulan bisa membahayakan nyawa, dan mereka membutuhkan penanganan medis secepatnya di rumah sakit.

Share this:

Enter your email address to get update from Semisweet Book Blog.

No comments

Portal khusus membahas tips dan trik kesehatan dan kecantikan, silakan berbagi opini Anda tentang artikel ini, Terima Kasih telah berkunjung.

Copyright © 2015. Semisweet Book Blog - All Rights Reserved
Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger