logo blog

Penyebab dan Gejala Penyakit Campak

Penyebab dan Gejala Penyakit Campak

Penyebab dan Gejala Penyakit Campak Penyakit Campak atau Rubeola adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramixovirus. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya biasanya dia akan kebal terhadap penyakit ini (wikipedia)

Berikut ini adalah gejala awal yang biasanya akan dialami oleh penderita campak:
  •     Mata merah dan sensitif terhadap cahaya.
  •     Gejala menyerupai pilek seperti sakit tenggorokan, batuk kering dan hidung beringus.
  •     Lemas dan letih.
  •     Demam tinggi.
  •     Sakit dan nyeri.
  •     Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan.
  •     Diare atau/dan muntah-muntah.
  •     Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan
Pengobatan dan Perawatan Campak

Jika keluarga atau anak Anda mengalami penyakit campak, dianjurkan untuk:
  • Istirahat, kurangi aktivitas atau bermain. Banyak minum, hal ini untuk memenuhi kebutuhan cairan yang hilang melalui gejala campak, seperti : Demam, batuk pilek, dan diare. Selain air putih, sumber cairan yang amat di anjurkan antara lain kuah sup, jus buah, dsb. untuk mencegah dehidrasi.
  • Obat Campak. Tidak ada obat campak yang berfungsi untuk membasmi virus penyebabnya (pengobatan causative). Namun obat campak yang digunakan yaitu yang bersifat simptomatis yaitu membantu meringankan gejala yang muncul, mempercepat pemulihan serta mengobati komplikasi jika ada. Obat campak yang dimaksud, antara lain: Penurun Panas (demam). Untuk menurunkan demam karena campak, dapat digunakan obat penurun panas yang banyak tersedia di apotek atau toko obat, yaitu yang mengandung: acetaminophen (parasetamol), ibuprofen, atau naproxen. Jangan berikan aspirin ( acetylsalicylic acid atau asam asetil salisilat) pada anak, karena risiko sindrom Reye – penyakit yang jarang namun berpotensi fatal. Antibiotik. Jika terdapat infeksi bakteri, seperti pneumonia atau infeksi telinga, sebagai komplikasi dari penyakit campak maka dokter akan memberikan antibiotik. Jika tidak ada infeksi sekunder tersebut maka antibiotik tidak diperlukan. Vitamin A. Orang dengan kadar vitamin A yang rendah akan lebih mungkin mengalami penyakit campak dengan kasus yang lebih parah. Memberikan vitamin A dapat mengurangi keparahan campak dan mempercepat pemulihan. Vitamin A untuk campak umumnya diberikan dengan dosis besar yaitu 200.000 unit internasional (IU) selama 3 hari, yaitu hari ke 1,2, dan 14.

Share this:

Enter your email address to get update from Semisweet Book Blog.

No comments

Portal khusus membahas tips dan trik kesehatan dan kecantikan, silakan berbagi opini Anda tentang artikel ini, Terima Kasih telah berkunjung.

Copyright © 2015. Semisweet Book Blog - All Rights Reserved
Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger